Kamis, 25 Juni 2015

Gelisah Hati dan Pikiran

Salam Bebas Merdeka,
Gelisahnya Hati dan Pikiran

Ramadhan, bulan dimana umat muslim berlomba-lomba mengumpulkan amal kebaikan sebanyak-banyaknya, beribadah pagi hingga malam, dan berdzikir tiada hentinya. Namun berbeda dengan diriku yang tidak begitu antusias dalam bulan ramadhan tahun ini. Ibadah hanya sekedar berpuasa, tidak rutin melaksanakan sholat 5 waktu, apalagi shalat sunah lainnya. Membaca ayat suci hanya beberapa lembar dan dzikir pun sangat jarang kulakukan. Betapa rugi dan sia-sianya diriku.

Akhir-akhir ini kepalaku sering sekali terasa sakit, mungkin karena terlalu banyak memikirkan kesalahan dan dosa. Mengingat pula hancurnya perkuliahanku disemester kemarin dan semester sekarang, dan harus mengumpulkan uang untuk membayar sisa spp yang belum lunas. Lantas ibuku tak mengetahui hal itu. Betapa beratnya perasaanku saat keluargaku mengatakan tahun depan saya sudah seharusnya Sarjana. Seperti beberapa anak dari teman Ibu yang menyelesaikan studinya tepat waktu. Mampukah saya mewujudkan keinginan keluarga saya.

Hidupku terasa berat dengan semakin banyaknya akibat yang timbul dari kesalahan-kesalahan yang telah kuperbuat. Hatiku kotor dan selalu saja bersedih ratapi hidup. Kepalaku sudah terlalu berat memikirkan semuanya. Kenapa saya terlalu susah untuk berjuang dan berusaha untuk memperbaiki setiap kesalahan. Kenapa saya terlalu malas untuk berubah menjadi lebih baik. Akan semakin banyak masalah kedepannya yang harus kulalui. Mampukah saya melaluinya lantas masalah yang sekarang saja belum sanggup untuk saya selesaikan.

Hanya diri ini sendiri yang mampu menyemangati;
Bangkitkanlah dirimu, tinggalkan jasad dan ruh burukmu, terlahirlah hari ini dengan awalan baru,  belajarlah untuk tidak berbuat kesalahan, kesalahan yang lalu masih bisa untuk diperbaiki, dan ingatlah bahwa kesempatan yang dimiliki adalah pemberian Tuhan, jangan ada penyesalan dan kata sia-sia lagi, setiap masalah pasti ada jalan keluar penyelesaiannya, tetaplah bersama-Nya dalam setiap langkah menuju kebaikan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar